Tujuan Penelitian ini adalah untuk
mengetahui bagaimana pengembangan desain interior meliputi: tatanan desain
interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan pada
ruang layanan anak di Perpustakaan Umum KAPD Kabupaten Bogor dan membantu
Perpustakaan Umum KAPD Kabupaten Bogor untuk meningkatkan layanan anak dengan
menyediakan desain interior yang sesuai dengan harapan pemustaka dan
pustakawan. Jenis pendekatan ini adalah deskriptif dengan menggunakan
pendekatan kualitatif.
Teknik yang digunakan untuk
pengumpulan data adalah observasi, wawancara dan kajian pustaka. Sedangkan
teknis analisis data adalah reduksi data dan penyajian data. Hasil penelitian
adalah pertama adalah tatanan desain interior yang ada pada ruang layanan anak,
sudah membuat nyaman para pemustaka. Pemustaka merasa tatanan desain interior
yang diberikan tidak menghambat aktivitas mereka di perpustakaan. Kedua, ada
beberapa variasi warna namun masih terlihat monoton karena perpaduan warna yang
digunakan kurang beragam. Pemustaka merssa senang dengan warna-warna yang ada
namun mereka juga menginginkan lebih banyak warna lagi.
Sesuai dengan teori Carol R. Brown
bahwa penggunaan variasi warna dapat membentuk mood anak. Ketiga, kebisingan
yang terjadi dikarenakan tidak adanya peredam suara pada ruang layanan anak.
Pustakawan merasa ruangan anak perlu menggunakan peredam suara, karena gangguan
yang terjadi adalah kebisingan yang dihasilkan oleh anak-anak menggangu
pemustaka di ruangan lain. Sedangkan pemustaka anak-anak merasa tidak terganggu
dengan lebisingan yang terjadi di luar ruang anak. Keempat, elemen pembentuk
ruang yang ada seperti lantai dan dinding ada bagian yang mengalami kerusakan,
hal tersebut dapat menggangu kemanan anak. Pustakawan juga berharap kerusakan
tersebut segera diperbaiki.
Selain itu pustakawan dan pemustaka
menginginkan ditambahkannya aksesoris pada dinding yang berupa gambar pada
dinding yang bertujuan untuk meningkatkan imajinasi anak. Kelima, Rak salah
satu dari perabot yang seharusnya memiliki dua muka namun yang disediakan hanya
rak satu muka, hal tersebut berpengaruh terhadap tatanan desain interior.
Selain itu tidak adanya perbedaan perabot untuk anak prasekolah dan usia
sekolah menjadi hal yang kurang nyaman, anak-anak yang berumur 10-12 tahun
terlihat bahawa kursi dan meja yang disediakan tidak sesuai dengan tinggi
mereka atau kurang tinggi dan anak berumur 3 tahun tidak dapat menjangku rak
sampai di tingkat paling atas. Keenam, Pencahayaan pada ruang anak Perpustakaan
Umum KAPD Kabupaten Bogor, pustakawan dan pemustaka sepakat jika tidak ada
masalah dalam pencahayaan. Cahaya matahari yang masuk pada ruangan menyinari
dengan baik tanpa adanya hambatan. Tidak ada cahaya yang menyilaukan yang dapat
membuat tidak nyaman kepada anak
0 komentar:
Post a Comment