Buton memiliki letak yang sangat strategis sebagai jalur pelayaran
di kawasan Nusantara bagian timur. Buton tidak hanya sebagai tempat
persinggahan kapal perdagangan dari Jawa ke Indonesia Timur, terutama Maluku
dan Ternate, tetapi juga tempat perdagangan antarbangsa. Buton sangat
dipengaruhi oleh model kebudayaan Islam yang berkembang di Nusantara, terutama
dari tradisi tulis menulis. Bahkan, dari peninggalan tulis yang ada, naskah
peninggalan Buton jauh lebih banyak dibandingkan naskah Ternate. Penelitian ini
memaparkan sistem aksara Jawi yang digunakan di dalam naskah Buton, khususnya
naskah Sarana Walio, dalam kaitannnya dengan konteks budaya yang membentuknya.
Kajian mengenai aksara Jawi dilakukan mengingat dewasa ini penggunaan tulisan
Jawi telah tergantikan oleh aksara Latin.
Tulisan Jawi sebagai hasil akulturasi budaya masyarakat Buton dan
Islam memiliki kedudukan penting dalam tradisi tulis Buton. Tulisan Jawi ini
kemudian menjadi salah satu sarana tulis surat-surat resmi kerajaan dan
naskah-naskah lainnya. Jumlah huruf dan cara penulisannya tidak jauh berbeda
dengan penulisan Jawi pada umumnya di Nusantara.
0 komentar:
Post a Comment